Selamat Datang di Blog Seksi Pemolaan Kawasan Hutan - Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II

Kamis, 28 Juni 2007

BENARKAH BADAK SUMATERA DI TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT DI WILAYAH PROVINSI BENGKULU SUDAH MENGHILANG?

Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis, Fischer 1814) termasuk salah satu jenis satwa mamalia Indonesia yang dilindungi Undang-undang berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Populasi Badak Sumatera beberapa tahun ini sudah sangat langka dan terus mengalami penurunan yang cepat serta dikhawatirkan apabila tidak dilakukan penyelamatan akan punah dalam waktu dekat, akibat perburuan liar dan penyempitan habitat di seluruh pulau Sumatera. Menurut informasi yang diperoleh dari Rhino Protection Unit Taman Nasional Kerinci Seblat, populasi Badak Sumatera pada tahun 1993 di sekitar Air Berau, Kabupaten Muko-Muko, Provinsi Bengkulu diperkirakan berjumlah 75 ekor, tetapi pada tahun 1998 jumlahnya berkurang menjadi 27 – 32 ekor, dan pada tahun 2004 diperkitakan hanya tinggal 2 - 3 ekor, dan jika benar jumlah ini tidak cukup viable untuk mencapai kondisi populasi yang normal.

Hasil survey yang dilakukan oleh tim kerja yang terdiri dari Direktorat Jenderal PHKA, Yayasan Mitra Rhino (YMR), Yayasan Suaka Rhino Sumatera (YSRS), Balai TN Kerinci Seblat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu, International Rhino Foundation (IRF), Program Konservasi Badak Indonesia (PKBI), serta para ahli dari IPB, Taman Safari Indonesia, dan ex Manajer Tim Penyelamatan badak sebelumnya adalah sebagai berikut:

  1. Hasil survey yang dilakukan pada bulan Juni 2005 sampai Minggu ke IV bulan Februari 2006 dengan menggunakan methode Pitrrap menunjukkan bahwa sudah tidak ada lagi Badak Di Taman Nasional Kerinci Seblat.

  2. Guna lebih meyakinkan keberadaan Badak di sekitarnya, survey lanjutan di bagian hulu areal penyelamatan (daerah sekitar Air Berau, Air Dikit dan Seblat Merah, TNKS) telah dilakukan pada bulan Februari 2006 dan tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan Badak di tempat tersebut. Kemungkinan Badak sudah menghindar dari area tersebut ke bagian lain dari TNKS atau berkurang jumlahnya karena sebab lain.

  3. Selain kegiatan survey lanjutan dibagian hulu daerah sekitar Air Berau, Air Dikit dan Seblat Merah, untuk lebih memperoleh kepastian akan keberadaan Badak Sumatera di TNKS Bengkulu, Tim telah melaksanakan pengumpulan informasi, baik yang didapatkan dari instansi terkait, masyarakat, maupun kelompok pemburu tidak diketahui lagi keberadaan Badak di TNKS (Prov. Bengkulu), sejak tahun 2004 (Laporan Survey 2006, selengkapnya klik disini).

Melihat hasil survey di atas, apakah Badak Sumatera di Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah Provinsi Bengkulu masih ada? Hal ini perlu menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih memikirkan upaya-upaya konservasi yang terpadu dalam suatu kegiatan yang melibatkan masyarakat, LSM, Pemda Bengkulu dan Departemen Kehutanan.

Sumber: Dit. Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen PHKA

Senin, 18 Juni 2007

Tips & Trick membersihkan virus kspoold peng-konvert file doc, xls jadi exe

Virus Kspoold merupakan salah satu virus baru yang sangat2 banyak peredarannya, diperkirakan sudah ratusan komputer yang sudah diserang oleh virus tersebut, virus tersebut paling banyak menyebar lewat media removable (flash disk),akibatnya banyak komputer yang terserang dalam waktu singkat, kebanyakan pengguna komputer tidak mengetahui virus yang telah menjangkiti komputernya, pengguna baru sadar saat menggunakan flash disk dan menemukan file2 dokumennya/word/excel (*.doc atau *.xls) udah menjadi file executable (*.exe). Virus ini aktif di service windows dengan nama KPrintSpooler, yang akan terus berjalan di background sistem terus menerus tidak akan berhenti sampai kita mematikannya..saat dia (Kspoold) aktif akan menyebabkan semua file dokumen di flash disk menjadi application.bahkan saat kita melakukan saving dokumen ke flash disk pun dia akan mengubah file tersebut menjadi application.

untuk menangani komputer/file yang terkena virus tersebut bisa dibilang susah2 gampang, saran saya jangan bersihkan virus tersebut menggunakan antivirus dulu, karena semua file yang terinfeksi akan dihapus (delete), jadi langkah awal kita harus mematikan proses virus yang lagi aktif tersebut kemudian “merekonstruksi” file yang sudah berubah jadi exe tersebut menjadi file dokumen seperti semula. untuk mengecek komputer anda apakah terinfeksi atau tidak berikut ini langkah2nya :

1. Pada saat menggunakan flash disk apakah file dokumen (doc, xls, mdf, ldf, dbf) berubah menjadi exe.

2. Jalankan command prompt, dengan cara klik start - run, ketik cmd - enter, ketik services.msc..Apakah ada service Kprintspooler?.

3. Buka windows explorer, cek file kspoold.exe apakah ada di c:\windows\system32\ ? (kalo ada berarti positif terkena virus).

3 point diatas menunjukkan ciri2 komputer terkena virus kspoold. ok, tidak perlu diperpanjang lagi, berikut langkah pembersihannya..

1. Matikan proses virusnya di service windows caranya : Matikan/disable antivirus anda..Jalankan command prompt, dengan cara klik start - run, ketik cmd - enter, ketik services.msc. cari service dengan nama kprintspooler, matikan. dengan cara klik dua kali kprintspooler, pilih stop, kemudian di startup type nya pilih disable.

2. Hapus file kspoold.exe di c:\windows\system32\. kalo tidak bisa dihapus, ubah ekstensi file nya menjadi -contoh kspoold.exexxx, kemudian hapus.

3. Proses sudah dihapus dan file infektor nya juga sudah dibuang..restart komputer anda.

aktifkan antivirus anda, lakukan update virus definitions nya.

sebagai tambahan anda juga bisa menggunakan tool2 bikinan lokal spt CAV (www.compactbyte.com) buatan mas Yohanes Nugroho, utk mematikan proses kspoold.exe nya. atau juga bisa pakai autorun.exe buatan sysinternal. dll

mudah2an tips ini berguna bagi kita semua.

Virus KSpoold: DOC & XLS menjadi EXE

Walau secara pemrograman virus KSpoold termasuk sederhana, namun inovasi yang efektif dan efisien yang dilakukan oleh pembuatnya, seakan membawa pakem baru dalam dunia pervirusan di Indonesia.

Namun efek yang ditugaskan oleh pembuatnya, mengubah file .DOC dan .XLS menjadi .EXE serta merusak file database .MDF, .LDF dan .DBF, cukup mengkhawatirkan dan merepotkan pengguna yang dokumennya menjadi korban.

KSpoold aktif sebagai Windows services

Dibuat oleh programmer Indonesia dengan menggunakan Delphi, inilah virus lokal pertama yang kami temukan mampu menggunakan teknik services dan injeksi kode secara efektif dan efisien. Selain itu, tidak seperti virus lokal kebanyakan, virus KSpoold sama sekali tidak tertarik untuk mengutak-ngatik registry. Walau begitu, teknik baru yang dipakai virus ini terbukti efektif melindungi dirinya sendiri dan menyebar dengan luas.

File DOC & XLS terinfeksi dan berubah menjadi EXE

Sayangnya, KSpoold mengemban tugas “jahat” yakni mencari file .DOC dan .XLS di setiap drive removable disk (seperti USB Flash Disk) untuk disusupkan program utama virus ini pada setiap file .DOC dan .XLS yang ditemukan. Setelah disusupi, ekstensi file dokumen .DOC dan .XLS tadi akan berubah menjadi .EXE dan tidak lupa virus akan menyesuaikan icon file dengan jenis dokumen yang diinfeksinya. Selain itu, entah untuk maksud apa, virus ini dapat merusak file database yang berekstensi .MDF, .LDF dan .DBF.

Antivirus sebaiknya mampu melumpuhkan terlebih dulu services virus ini di memory dan mencabut injeksinya pada process yang menjadi target virus ini. Tanpa melakukan hal ini, maka akan sulit mengatasi virus ini secara tuntas, karena akan kembali menginfeksi dokumen Anda. Setelah itu, barulah proses pencarian dan perbaikan file dilakukan. Faktanya, belum ada satupun antivirus yang dibuat khusus untuk virus ini yang mampu melakukannya secara tuntas, terutama mencabut injeksi kodenya.

Walau KSpoold menggunakan teknik services dan injeksi kode, dengan algoritma khusus yang dikembangkan oleh ahli antivirus di PC Media, [new link] PCMAV SE for KSpoold mampu melumpuhkan lima varian dari virus ini secara sempurna, baik di memory, process, maupun di file. Selain itu, file DOC dan XLS yang terinfeksi juga mampu dipulihkan seperti sedia kala, tanpa cacat sedikitpun. Anda pun bisa tenang karena dokumen DOC dan XLS penting milik Anda tetap terselamatkan secara aman.

Namun jangan lupa untuk *selalu* meng-non-aktifkan terlebih dulu System Restore di Windows Anda sebelum menjalankan PCMAV SE for KSpoold. Selain itu, berlatihlah untuk selalu disiplin dalam mem-backup data penting Anda. Bukankah penyesalan akibat kehilangan data penting selalu datang belakangan?

[update! VARIAN BARU]
Varian baru KSpoold ini dikenal oleh PCMAV sebagai KSpoold.B. Pada variannya kali ini, services dari virus tidak lagi aktif di memory. Kali ini ia langsung meng-injeksi-kan sebuah DLL dengan nama avwav32.dll, yang juga merupakan bagian dari virusnya sendiri, ke dalam sebuah process aplikasi yang sedang aktif. Dengan teknik ini, prosedur virus menjadi semacam sebuah modul baru dalam process aplikasi tersebut.

Bekerja dengan hanya melalui proses injeksi DLL semacam ini, tanpa services maupun process, baru kali pertama kami temukan diimplementasikan pada virus lokal. Namun demikian, teknik injeksi ini telah lama ada dan banyak digunakan oleh trojan dari luar negeri. Injeksi DLL semacam ini mampu menjadikan virus ini bersifat relatif siluman (stealth) karena tidak terdeteksi melalui Task Manager. Selain itu, ia pun sulit untuk dimatikan terutama jika menginjeksi process penting sistem. Menggunakan library khusus untuk un-inject yang bersifat umum juga tidak mudah, mengingat kita harus mempelajari dulu teknik virus tersebut melakukan injeksi.

Icon file dokumen yang terinfeksi KSpoold.B bukan word/excel.

Dan sama seperti variannya terdahulu, ia masih akan tetap menginfeksi dokumen .DOC dan .XLS Anda. Setiap file dokumen yang telah terinfeksi oleh virus ini akan menjadi sebuah file .EXE (executable), namun bedanya file terinfeksi tersebut iconnya akan berubah menjadi seperti icon file virus yakni seperti program “Uninstaller”. Karena pada varian lalu, file yang terinfeksi iconnya akan menyesuaikan dengan tipe dokumen yang ia infeksikan, icon Word ataupun Excel.

PCMAV RC17 yang akan rilis tidak lama lagi telah mampu mengatasi lima varian KSpoold ini secara sempurna dan tuntas 100%, termasuk secara otomatis mengetahui ekstensi dokumen yang sesuai. Bahkan, jika antivirus lain kesulitan mengatasi injeksi virus ini pada sistem memory, maka PCMAV dengan mudah dapat melumpuhkannya. Untuk sementara waktu Anda bisa membasminya dengan PCMAV SE for KSpoold versi terbaru di bawah ini:

[new link] PCMAV SE for KSpoold (5 variants):http://www.divshare.com/download/943464-010

Catatan: PCMAV SE terbaru ini dilengkapi dengan parameter “/FORCE”. PCMAV SE sebelumnya telah dilengkapi filter agar perbaikan file WAJIB sesempurna mungkin seperti aslinya dan menolak memperbaiki file dokumen yang dianggap tidak orisinal ataupun format dokumen tidak dikenal. Namun, jika Anda ingin (baca: memaksa) dokumen tersebut dapat tetap diselamatkan walau tanpa filter apapun, maka gunakanlah parameter tersebut. Dengan ini maka PCMAV SE for KSpoold versi sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi dan link-nya telah ditutup.

Kamis, 14 Juni 2007

Pengumuman Pengadaan Barang dan Jasa

Panitia Pengeadaan Barang / Jasa Kegiatan DIPA Pusat Inventarisasi dan Perpetaan Hutan Tahun Anggaran 2007 Selengkapnya

Pelantikan Pejabat Eselon II

PEJABAT ESELON II LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN
YANG DILANTIK PADA KAMIS, 14 JUNI 2007

No.

N A M A
N I P, P A N G K A T

J A B A T A N B A R U

1.

Ir. Djati Witjaksono Hadi, M.Si.
710 007 671, IV/b

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara di Medan

2.

Ir. Rachman Sidik, M.Ed.
080 040 130, IV/b

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau di Pekanbaru

3.

Ir. Tubagus Unu Nitibaskara
080 033 931, IV/b

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat di Bandung

4.

Ir. Sumarto, MM
710 008 025, IV/b

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur di Surabaya

5.

Ir. Luhut Sihombing
710 005 998, IV/b

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur di Kupang

6.

Ir. H. Palennery, MP
080 068 851, IV/c

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan di Makassar

7.

Ir. Hendrik Siubelan, MM
710 002 147, IV/b

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua di Jayapura

8.

Drs. Trisnu Danisworo, MS
080 054 855, IV/b

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat di Manokwari

9.

Ir. Nurhadi Utomo
080 053 646, IV/b

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser di Brastagi

10.

Ir. Suyatno Sukandar, M.Sc.
710 001 004, IV/b

Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat di Sungai Penuh

11.

Ir. A. Kurnia Rauf
080 056 027, IV/b

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Kota Agung

12.

Ir. Bambang Sukmananto, M.Sc.
710 005 954, IV/b

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Cibodas

13.

Ir. Novianto Bambang W, M.Si.
080 055 847, IV/b

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Malang

14.

Ir. Ludvie Achmad
080 052 518, IV/b

Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun di Putussibau

15.

Ir. Widagdo, MM
080 035 532, IV/b

Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu di Palu

16.

Ir. Kemal Amas, M.Sc.
710 007 343, IV/b

Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih di Manokwari

Profil Balai Pementapan Kawasan Hutan Wilayah II

Balai Pementapan Kawasan Hutan (BPKH) Wialayah II merupakan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pusat di bawah Badan Planologi Kehutanan yanga berada di Palembang, Wilayah kerja BPKH Wilayah II meliputi 5 (lima) Propinsi yakni Propinsi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan Propinsi Lampung.
Struktur Organisasi BPKH Wilayah II terdiri dari 2 Seksi yaitu Seksi Pemolaan Kawasan Hutan dan Seksi Informasi Sumber Daya Hutan dan 1 Sub Tata Usaha

Selasa, 12 Juni 2007

Informasi PENAS KTNA XII 2007

Informasi PENAS KTNA XII tahun 2007 tanggal 7 - 12 Juli 2007 di Banyuasin Sumatera Selatan
Selengkapnya

PENAS KTNA XII 2007

Agenda Detail :

Tanggal : 7 Juli 2007

Kategori Acara :

Waktu : 7 - 12 Juli 2007

Tempat : Sembawa, Banyuasin - Sumatera Selatan

Kota :

Detil Acara : PENAS KTNA XII tahun 2007 merupakan pertemuan akbar Petani - Nelayan Indonesia sekaligus sebagai ajang pengukuran prestasi dan pembangunan pertanian di Indonesia secara umum.

Microsoft Ingatkan 3 Celah Keamanan

Lagi-lagi, Microsoft Corporation mengeluarkan peringatan adanya celah keamanan pada softwarenya. Kali ini tiga celah 'kritis' menganga.

Kali ini Microsoft mendapati satu celah menganga pada web browser Internet Explorer, yang disinyalir memungkinkan penyerang untuk mengendalikan komputer korban. Sedangkan dua celah lainnya terdapat pada sistem operasi Windows.

Menanggapi celah yang dianggap membahayakan, Microsoft juga telah mengeluarkan patch untuk menambal ketiga 'lubang' tersebut. Patch untuk celah kali ini sudah bisa di-download di www.microsoft.com/security.

Selama lebih dari tiga tahun Microsoft telah bekerja keras untuk memperbaiki sistem keamanan dan reliabilitas softwarenya, seiring dengan maraknya software-software jahat yang membidik kelemahan Microsoft, baik sistem operasi atau berbagai aplikasi milik Microsoft.

Microsoft Corporation mengklaim bahwa hampir 90 persen komputer di seluruh dunia memakai sistem operasi Windows. Dengan angka yang begitu mendominasi, Microsoft mengakui bahwa software miliknya sering dijadikan sasaran para penjahat cyber

Minggu, 10 Juni 2007

WALHI Sumatera Selatan Tolak Program Sumatera Selatan sebagai Lumbung Energi

Siaran Pers
No. 08/wd.ss/SP/VIII/2005

Tentang Penolakan Program Sumatera Selatan sebagai Lumbung Energi

Bahwa rencana pencanangan "Sumatera Selatan sebagai lumbung energi" yang dicanangkan oleh pemerintah Sumatera Selatan tersebut hanyalah sebuah paradigma lama yang dicoba untuk dibangun kembali dengan dalih penyejahteraan umat manusia, dan salah satu bentuk kebangkitan rezim baru, yaitu peralihan dari rezim Minyak ke rezim Gas.

Bahwa pencanangan tersebut tidaklah sesuai dengan kondisi yang diharapkan masyarakat, program lumbung energi yang dicanangkan oleh pemerintah adalah untuk mengatasi krisis minyak yang ada di Indonesia dengan mengeksploitasi Gas alam yang selama ini belum tereksploitasi di wilayah Sumatera Selatan.

Indonesia sendiri sebagai negara penghasil Migas dan Batubara membutuhkan sekitar 80% energi dalam negeri yang terbagi kedalam sektor-sektor tertentu, yaitu sektor Industri, sektor Rumah Tangga serta Sektor umum, namun sebagai negara penghasil Migas dan Batu bara, Indonesia ternyata tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sementara itu, desakan Internasional melalui lembaga donor dan para investor, tetap mengharuskan Indonesia harus mengekspor Migas dalam jumlah besar ke negara-negara luar sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati.

Sekarang timbul pertanyaan kenapa Indonesia sebagai negara penghasil Migas tidak mampu mencukupi kebutuhan rakyatnya sendiri, sehingga rakyat terbebani dengan harga BBM dan Gas serta Listrik yang mahal sehingga berimbas terhadap kenaikan harga barang dan jasa, sementara dibeberapa daerah terpencil lainnya terlihat lebih parah bahkan tidak tersentuh sama sekali akan suplai Migas. Menurut keterangan Direkrut Transmisi dan Distribusi PLN, Herman Darnel Ibrahim, kebutuhan PLN akan minyak sebagai energi pembangkit listrik adalah ±15 juta ton barel pertahun, atau sekitar 31% sementara Gas bumi 20%, Batubara 15% sisanya Panas Bumi, Air, Uap dsb ± 3%. Sementara cadangan Migas dan batu bara di Indonesia sekarang semakin menipis seperti contoh table dibawah ini

Table. 1. Cadangan Migas Dan Batubara Nasional dan Sumsel

Nasional Potensial Terbukti Sumatera Selatan Secara Keseluruhan
Minyak 5024 Milyar Barel 4721,85 Milyar Barel Minyak 11 Milyar Barel
Gas 86,29 TSCF 90,3 TSCF Gas 21,23 TSCF
Batubara 50 Milyar Ton 5 Milyar Ton Batubara 20,1 Milyar Ton

Sumber: Pusat Data WALHI Sumatera Selatan

Namun, untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan infrastruktur yang besar dan yang jelas akan membutuhkan juga dana yang besar dan ini juga akan menekan APBD dan APBN, seperti kejadian beberapa waktu yang lalu ketika terjadi kelangkaan BBM dan Krisis energi listrik, pemerintah seperti saling menyalahkan dengan meyatakan penyebab terjadinya kelangkaan BBM dan Krisis listrik diakibatkan oleh pengurangan kuota BBM di APBN dari ±16 juta ton barel pertahun pada tahun 2004 dan menjadi ±15 juta ton barel pertahun pada tahun 2005 sehingga berdampak pada pengurangan kuota BBM Propinsi Sumsel 2005 sebesar 4.113.200 jauh berkurang dari sebelumnya (Sumek Juli 2005) namun lebih dari sekedar itu kembali dana APBN yang dijadikan alasan untuk memperbaiki krisis atau semua itu hanya sekedar pengalihan isu saja, tanpa dilihat lagi bahwa kas negara adalah kas rakyat juga.

Besarnya kandungan migas di Sumatera Selatan yang diharapkan dapat menjadi penyanggah daerah-daerah tertentu yang membutuhkan, namun pada praktiknya kondisi tersebut tidak memenuhi kabutuhan tersebut, kelangkaan BBM, kecelakaan transportasi pengangkutan, kebocoran pipa migas dan masalah ganti rugi yang tak kunjung selesai adalah fakta yang terjadi di daerah distribusi, belum lagi masalah yang akan menyusul seperti kerusakan lingkungan akibat ekploitasi dan pencemaran akan sumber daya alam, pengusuran ribuan lahan rakyat, dan juga pengangguran akibat himpitan ekonomi. Dalam catatan Walhi Sumsel sepanjang 2004-2005 paling tidak ada 17 kali peristiwa kebocoran pipa dan satu diantaranya menyebabkan korban meninggal dunia.

Proyek jaringan pipa gas sepanjang 1.000 km itu terdiri atas tiga bagian. Pertama, proyek jaringan pipa transmisi 580 km dari Grisik, Corridor Block, Jambi, ke Jabar. Kedua, proyek jaringan pipa transmisi 420 km dari Pagar Dewa Block, Pertamina, Sumsel, ke Jabar. Ketiga, jaringan pipa distribusi di Jabar (Media Indonesia, 2004).

Pendanaan proyek ini terdiri dari emisi obligasi PT PGN September 2003 senilai US$150 juta, penjualan saham (Initial Public Offering) PT PGN 15 Desember 2003 senilai setara US$150 juta, obligasi PT PGN Februari 2004 senilai US$275 juta, dan bantuan pemerintah Jepang melalui Tokyo Loan Agreement Maret 2004 senilai US$ 420 juta. Bunga untuk Tokyo loan ini 0,9 % dengan jangka waktu 40 tahun. Dari berbagai instrumen pembiayaan ini diperoleh dana US$ 995 juta. Sementara untuk jaringan distribusi di Jabar senilai US$125 juta, dibiayai oleh dana sendiri dan bantuan Bank Dunia senilai US$ 80 juta (berbagai sumber, 2004).

Awal 2007 diperkirakan jaringan ini akan mengalirkan 850 juta kaki kubik gas per hari. Rinciannya, gas Corridor Block 300 juta kaki kubik, ditambah gas dari Pagar Dewa Block 250 juta kaki kubik, serta ditambah lagi dengan gas yang selama ini telah didistribusikan oleh PT PGN sebesar 280 sampai 300 juta kaki kubik per hari. Seluruh gas dari Sumatra tersebut, nantinya akan dipasok ke sejumlah pabrik di Jabar (Andry, 2005).

Di Sumatera Selatan sendiri, jalur pipa ini akan melewati 5 kabupaten, yaitu Musi Banyuasin 70 Km, Banyuasin 28,2 Km, Muara Enim 80,4 Km, Prabumulih 20,2 Km, OKU Induk 29,8 Km dan Oku Timur 42,7 Km.

Dalam hal ini, WALHI Sumatera Selatan sebagai lembaga yang peduli akan permasalahan Lingkungan Hidup serta sosial kemasyarakatan mengambil sikap dengan tegas:

  1. Menolak pencanangan Sumatera Selatan sebagai lumbung energi dikarenakan tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap permasalahan Lingkungan Hidup Di Sumatera Selatan.
  2. Mendesak Pemerintah untuk lebih mengupayakan pengembangan energi alternatif dan terbarukan.
  3. Mendesak pemerintah untuk menolak segala bentuk investasi dan dana bantuan berupa Hutang.
  4. Mendesak Pemerintah untuk menolak perimbangan dana bagi hasil migas bagi propinsi Sumatera Selatan.
  5. Mendesak pemerintah dalam melakukan rehabilitasi pipa migas untuk bertindak lebih komperehensif bukan orientasi proyek.
  6. Mendesak pemerintah untuk secepatnya menyelesaikan masalah ganti rugi warga akibat ledakan pipa migas.
  7. Mendesak pemerintah untuk bertindak tegas terhadap perusahaan-perusahaaan migas yang telah melakukan kerusakan lingkungan hidup di Sumatera Selatan.

Sumatera Selatan, 23 Agustus 2005

Eksekutif Daerah WALHI Sumatera Selatan

Iwan Wahyudi
Kepala Divisi Jaringan Kerja dan Kampanye

Sabtu, 09 Juni 2007

Presiden Buka Rakor Kepala Daerah di Palembang

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pagi ini (Jumat, 16/6) membuka rapat koordinasi gubernur-walikota se-Sumatera dan Kalimantan Barat di Palembang.

Rakor yang dihadiri 19 gubernur, 91 walikota dan sekitar 40 bupati termasuk dari dinas instansi tersebut berlangsung di Hotel Aston Palembang. Peserta rapat beserta undangan sejak pukul 07.30 WIB mulai berdatangan.

Pihak penyelenggara menyediakan pesawat televisi agar para tamu dan peserta yang tidak sempat masuk dapat menyaksikan jalannya acara dan pidato Kepala Negara.

Selain membuka rapat tersebut, Kepala Negara akan melakukan sholat Jumat di masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin. Setelah itu, naik kapal pesiar mengitari alur sungai musi dalam kawasan kota serta menyaksikan pameran City Expo dan Festival Sriwijaya di kawasan Benteng Kuto Besak.

Kamis, 07 Juni 2007

Rekontruksi TNKS

Pada awal bulan Mei kemarin Seksi Pemolaan Kawasan Hutan Mengirimkan 10 regu pelaksana Rekontruksi Batas Kawasan TNKS yang berada di Kab. Merangin Propinsi Jambi dengan panjang trayek batas yang di rekontruksi sepanjang 200 Km. Pemandangan di sana sungguh2 indah,.

Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II

Balai Pematapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah II merupakan UPT Pusat Badan Planologi Kehutanan yang wilayah kerjanya meliputi 5 propinsi (Prop. Jambi, Pro. Sumatera Selatan, Prop. Bengkulu, Prop. Lampung dan Prop. Kepulauan Bangka Belitung).
BPKH Wilayah II Beralamat di Jl. Kol. H. Burlian Km. 6 Palembang Sumatera Selatan berdiri sejak tahun 1982. Seiring berjalannya waktu BPKH sudah mengalami beberapa kali pergantian nama dari mulai Berigade Planologi, Balai Inventarisasi dan Pengukuran Hutan dan Sekarang Balai Pemantapan Kawasan Hutan. Sebelum tahun 2000 BPKH wilayah II memiliki 4 Sub Balai yang terletak di Prop. Sumtera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Lampung, dengan bergulirnya repormasi ke 4 Sub Balai tersebut di lebur ke propinsi masing - masing.