Selamat Datang di Blog Seksi Pemolaan Kawasan Hutan - Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II

Kamis, 27 Januari 2011

Galaxi Paling Jauh Di Alam Semesta

26 Januari 2011 kemarin melalui siaran pers No. STScI-2011-05 NASA merelease penemuan baru yang di tangkap satelit Hubble.

Para astronom NASA menemukan apa yang mereka yakini adalah objek paling jauh yang pernah dilihat di alam semesta.
Objek redup, yang disebut UDFj-39546284, adalah compact galaxy of blue stars yang ada 480 juta tahun setelah Big Bang.
"Kami melihat perubahan besar dalam tingkat kelahiran bintang yang memberitahu kita bahwa jika kita pergi sedikit lebih jauh ke masa lalu kita akan melihat perubahan bahkan lebih dramatis,"
kata Garth Illingworth dari University of California di Santa Cruz. Tingkat kelahiran bintang meningkat sekitar sepuluh faktor pergi dari 480 juta tahun sampai 650 juta tahun setelah Big Bang.


Ini adalah gambar inframerah terdalam diambil dari alam semesta. Berdasarkan warna objek, astronom percaya itu adalah 13,2 miliar tahun cahaya.



Close-up of HUDF WFC3/IR Image Around UDFj-39546284



HUDF WFC3/IR Image



Gray-scale Image of Object UDFj-39546284 from HUDF WFC3/IR



Compass and Scale Image of HUDF WFC3/IR



Hubble Probes the Early Universe



Rate of Star Birth in the Early Universe


SUMBER
SUMBER

Berita dari inilah.com

Link terkait
Galaxi Paling Jauh Di Alam Semesta

TN WASUR; keindahan di timur indonesia

Taman Nasional Wasur (TNW) berada di bagian tenggara Pulau Papua. Wasur sebenarnya nama salah satu desa yang berada di dalam taman nasional, yang berasal dari kata Waisol, yang dalam bahasa Marori berarti kebun. Kawasan taman nasional Wasur sebagian besar tergenang air selama 4 - 6 bulan dalam setahun, dan merupakan perwakilan lahan basah yang paling luas di Papua.



Secara geografis TNW terletak antara 08°06’00” LS - 09°12’00” LS. Dan 140°18’00”BT - 141°00’00” BT. Secara administratif kawasan tersebut berada di -Kecamatan Merauke, Kabupaten Merauke, Propinsi Irian Jaya.
TNW berbatasan dengan :
Sebelah Timur berbatasan dengan Suaka Margasatwa Tonda di Papua New Guinea,
Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Merauke,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Arafura,
Sebelah Utara berbatasan dengan kawasan Sungai Maro.

Topografi TNW relatif datar dengan kemiringan 0 - 8 %. Lahan basah di kawasan ini memegang peranan yang sangat penting, terutama sebagai habitat burung migran. Siklus airnya merupakan pemelihara keseimbangan dan integritas habitat. Pada musim kering, airnya surut membentuk rawa-rawa permanen yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh parit-parit yang mengalirkan airnya ke laut. Rawa-rawa disini merupakan pendukung kehidupan makhluk hidup yang hidup di kawasan ini.




TNW merupakan salah satu dari 50 TN di Indonesia yang baru dikelola dalam bentuk UPT (Unit Pelaksana Teknis) sejak tahun 1997. Sebelumnya pengelolaan kawasan TNW dilaksanakan oleh Sub Balai Konservasi Sumber daya Alam Irian Jaya II C.q. Sub Seksi Konservasi Sumber daya Alam Merauke bersama – sama WWF.
Secara historis kawasan TNW pengabungan dari Kawasan Suaka Margasatwa Wasur dengan luas 206.000 ha dan Cagar Alam Rawa Biru seluas 4.000 ha sesuai SK Menpan No 252/Kpts/Um/5/1978 tanggal 2 Mei 1978.
Berdasarkan SK Menhut No 448/ Menhut-IV/90 tanggal 6 Maret 1990, kawasan tersebut ditunjuk menjadi kawasan Taman Nasional Wasur dengan luas ± 308.000 ha. Pada tahun 1997 melalui SK Menhut No. 282/Kpts-IV/1997 tanggal 23 Mei 1997 TNW ditetapkan menjadi Taman Nasional seluas ± 413.810 ha.



Pengelolaan TNW dilakukan dengan sistem Zonasi berdasarkan : SK. Dirjen PHKA No:15/Kpts/DJ-V/2001, tanggal 6 Pebruari 2001
• Zona Inti seluas ± 127.590 Ha, terbagi 2 Bagian Utara dan Bagian Selatan
• Zona Rimba seluas ± 211.320 Ha, terbagi 2 Bagian Utara dan Bagian Selatan
• Zona Pemanfaatan Intensif seluas ± 56.100 Ha
• Zona Pemukiman seluas ± 18.800 Ha, terbagi atas Desa Kondo, Tomerau , Wasur, Rawa Biru (Yereu), Yanggandur, Sota, Bokrum, Tambat dan Soa.




TNW mempunyai keunikan dan peran yang sangat strategis. Keunikan kawasan ini adalah adanya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang cukup tinggi.
Terdapat 6 tipe ekosistem di kawasan TNW yaitu :
a. Ekosistem Rawa Berair Payau Musiman;
b. Ekosistem Rawa Berair Tawar Permanen;
c. Ekosistem Pesisir Berair Tawar;
d. Ekosistem Daratan Berair Tawar;
e. Ekosistem Pesisir Berair Payau - Asin dan
f. Ekosistem Daratan Berair Payau.



Sekitar 70% dari luas kawasan TNW berupa vegetasi savana, Secara umum jenis vegetasi di dalam kawasan TNW dikelompokkan dalam 10 kelas hutan yaitu Hutan Dominan Melaleuca sp, Hutan Co-Dominan Melaleuca sp - Eucalyptus sp, Hutan Jarang, Hutan Pantai, Hutan Musim, Hutan Pinggir Sungai, Hutan Bakau, Sabana, Padang Rumput dan Padang Rumput Rawa.
Jenis tumbuhan yang mendominasi hutan di kawasan tn ini antara lain:
api-api ( Avicennia sp.), tancang ( Bruguiera sp.), ketapang ( Terminalia sp.) dan kayu putih ( Melaleuca sp.)

Di kawasan ini juga dapat dijumpai flora eksotik yang berpotensi mengancam kelestarian flora fauna endemik antara lain:
Eceng gondok ( Eichornia crassipes ), Kelampis air/putri malu raksasa ( Mimossa pigra ), Krinyuh ( Cromolaena odorata ), Semak ekor tikus/jarong ( Stachyiarpheta urticaefolia ), tebu rawa ( Hanguana sp), selada air ( Pitsia sp), salvima ( Salvinia sp), sidagori ( Sida acuta ) dan tahi ayam ( Lantana camara ), serta acasia berduri ( Acaccia nilotica )

TNW memiliki keanekaragaman hayati yang sangat melimpah. Diperkirakan terdapat sekitar 80 jenis mamalia dan 399 jenis burung, sehingga merupakan wilayah yang paling kaya akan jenis burung di Irian Jaya

1. Mamalia
Berdasarkan hasil survey terdapat 34 spesies dari 80 spesies mamalia yang terdidentifikasi. Mamalia besar di kawasan TNW adalah kangguru lapang (Macropus agilis), Kangguru hutan/biasa (Darcopsis veterum) dan Kangguru Tanah (Thylogale brunii). Disamping itu terdapat mamalia lain yaitu musang hutan (Dasyurus spartacus), Kuskus berbintik (Spilocuscus Petaurus breviceps) dikenal masyarakat setempat sebagai tupai dan lain-lain


2. Aves (Burung)
TNW memiliki keanekaragaman burung yang telah tercatat 403 species dengan 74 species diantaranya endemik Papua dan diperkirakan terdapat 114 species yang dilindungi. Jenis burung tersebut antara lain : Garuda Papua (Aquila gurneyei), Cenderawasih (Paradisea apoda novaguineae), Kakatua (Cacatua sp), Mambruk (Crown pigeons), Kasuari (Cassowary), Elang (Circus sp.), Alap-alap (Accipiter sp.) dan lain-lain. Disamping itu lahan basah yang dimiliki TN Wasur merupakan tempat yang sangat penting bagi burung migran dari Australia dan New Zealand seperti : Bagau abu-abu/Ndarau (Cranes Trans-fly), Pelikan, Ibis (Stra-necked, Glossy dan White), Boha (Magpie geese), Burung Pantai (Plovers, Australian Pratincole) dan Paruh sendok (Royal spoonbills)

3. Pisces (Ikan)
Kawasan TNW merupakan lahan basah yang luas, dimana banyak kehidupan aquatik yang menjadi komponen penting bagi keanekaragaman hayati dalam kawasan. Teradapat 39 jenis ikan dari 72 jenis yang ada, yang 32 jenis diantaranya terdapat di Rawa Biru dan 7 jenis terdapat di Sungai Maro seperti Scleropages jardinii, Cochlefelis, Doiichthys, Nedystoma, Tetranesodon, Iriatherina dan Kiunga dan lain-lain

4. Reptil dan Ampfibi
Hasil survey terdapat 26 jenis reptil yaitu 2 jenis buaya (Crocodylus porosus dan Crocodylus novaguineae), 3 jenis biawak (Varanus sp.), 4 jenis kura-kura, 5 jenis kadal (Mabouya sp.), 8 jenis ular (Condoidae, Liasis, Pyton) dan 1 jenis bunglon (Calotus jutatas) dan 3 jenis katak; katak pohon (Hylla crueelea), katak pohon irian (Litoria infrafrenata) dan katak hijau (Rona macrodon).

5. Insekta (Serangga)
Yang tercatat di TNW terdapat 48 jenis, diantaranya : Rayap (Tumulitermis sp. dan Protocapritermis sp.), Kupu-kupu (Ornithoptera priamus), semut (Formicidae, Nytalidae, Pieridae) dan lain-lain. Selain jenis fauna asli, di dalam kawasan TN Wasur juga terdapat jenis-jenis fauna eksotik seperti : rusa (Cervus timorensis), Sapi (Bos sp.) serta bermacam-macam spesies ikan seperti :betik (Anabas testudineus), gabus (Crassis auratus), Mujair (Orechromis mossambica) dan Tawes (Cyprinus carpio).



TNW dapat di jangkau dari Jayapura ke Merauke menggunakan pesawat dengan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam, dan Merauke ke lokasi sekitar 9 - 85 km menggunakan kendaraan roda empat dengan waktu tempuh 1 - 2 jam. TNW dibelah jalan Trans Irian yang menghubungkan Jayapura dan Merauke memungkinkan untuk perjalanan darat.
Wisata alam TNW belum banyak dikembangkan, namun demikian potensi wisata alamnya sangat luar biasa. Bagi para petualang yang menyukai atraksi hidupan liar, inilah surga yang jarang dicari tandingannya.













Selasa, 25 Januari 2011

Lombok Yang Tidak Bikin Pedas





Sekilas tentang Pulau Lombok

Pulau Lombok, sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil (Nusa Tenggara) yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau seluas 5.435 km² ini masuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),
dengan ibukota Mataram.

Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia.
Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia. Ilmuwan yang
pertama kali menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, ilmuwan Inggris di abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace.


Topografi pulau ini didominasi oleh gunung Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia.
Pada 1997 kawasan gunung rinjani dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah melalui SK Menhut No. No.280/Kpts-II/1997.
Gunung ini terakhir meletus pada Juni-Juli 1994.

Rinjani saat meletus pada tahun 1994

Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya
ditanam di daerah ini antara lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.

Lombok in memorial


Bodha, penduduk asli Pulau Lombok pada 1911


Warga Bali di Lombok tempo doeloe, sungguh alami


Bangsawan dari Pulau Lombok 1870


Dua prajurit dari kerajaan Lombok, 1870


Prajurit kerajaan Bali di Pulau Lombok, circa 1870


Anak Agung Ngurah Karangasem


I Gusti Putu Griya


Tarian Suku Sasak


Gendang Belek, 1934


Pura Lingsar, 1894


Pasukan Belanda pertama singgah di pulau Lombok pada 1674. Mereka menduduki bagian timur pulau ini dan meninggalkan bagian barat yang kemudian dihuni orang Bali. Orang Sasak merasa dianaktirikan, lalu meminta pasukan Belanda untuk mengusirnya. Cakranegara, tempat puri Bali berada, digempur pasukan Belanda dibantu oleh orang-orang Sasak pada 1894. Akhirnya pulau Lombok dijajah Belanda, dimana seluruh wilayahnya dikuasai oleh pemerintahan Hindia-Belanda.


Serangan brutal penjajah Belanda di Pulau Lombok untuk menumpas umat Hindu asal Bali pada 1894.
Ilustrasi karya J. Hoynck van Papendrecht (1858-1933)


Keindahan Pulau Lombok




Gunung Rinjani dan sabana di kaki gunung


Pantai Malimbu - Lombok


Salah 1 pantai di P. Lombok


Pantai Kerandangan - Lombok


Danau kawah Segara Anak dengan Gunung Barujari di tepi danau


Laut biru, langit pun biru


Gili Trawangan, tempat berlangsungnya Amazing Race Asia


Pantai Kute di Lombok Selatan


Penangkaran Penyu Laut di Lombok


Sunset di Lombok


Sunset di Rinjani


Istana Air Mayura dibangun pada 1744 oleh raja asal Bali


Kain Songket dan Ikat Lombok punya corak khas


Rumah Adat Suku Sasak


Meru (Pure) di P. Lombok


Bayan Belek, masjid tertua di Pulau Lombok


Predikat Lombok sebagai pulau ribuan masjid tak berlebihan. Sedikitnya 5.400-an masjid dibangun di pulau berpenduduk 2,6 juta ini


Kerajinan patung batu (stone craft) khas Lombo


Tari Perang khas Lombok


Cidomo, angkutan tradisional khas Lombok


Sumber:
Misteri Zamanku
Dan beberapa sumber lainya

Link terkait
Lombok yang tidak bikin pedas